Saturday, April 4, 2015

Situasi di Hadhramaut Masih Kondusif

Situasi PCNU Yaman
Situasi PCNU Yaman

Konflik antara pemerintah Yaman dan Syi'ah Houtsy semakin memanas. Operasi "Badai Hazm" yang dimulai Kamis diri hari (26/3) kini memasuki hari keenam. Konflik ini melumpuhkan stabilitas ibu kota Shana'a dan beberapa kota di Yaman Utara. Meskipun demikian, warga negara Indonesia (WNI) di provinsi Hadhramaut masih menjalankan aktivitas sebagaimana biasa.

Hingga kini pemerintah Yaman dengan dibantu oleh koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi masih melakukan penyerangan terhadap kelompok Syi'ah Houtsy yang disokong Iran.

Demikian keterangan disampaikan Ketua PCINU Yaman Arman Maliky yang kini tengah menempuh pendidikan di Universitas Al-Ahgaff, Tarim, Provinsi Hadhramaut, Republik Yaman kepada stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, Jakarta, Selasa (31/3) siang.

Menurut laporan Arman, kondisi WNI di Yaman secara umum masih terbilang aman. "Mengenai keamanaan WNI di Yaman itu relatif tergantung posisi keberadaannya di kota mana. Kalau di Hadhramaut, Yaman Selatan, Alhamdulillah WNI masih aman dan aktivitas masih berjalan kondusif," kata Arman.

Hadhramaut yang merupakan pusat tujuan belajar agama berasaskan Aswaja oleh mayoritas orang Indonesia sampai kini masih stabil dan terkendali. Hal itu bisa terlihat dari aktivitas perkuliahan di Universitas Al-Ahgaff kota Mukalla dan kota Tarim yang masih berjalan seperti biasa. Demikian juga kegiatan belajar mengajar di Ribath Tarim (pondok pesantren), Darul Musthofa dan lainnya yang berada di Hadhramaut, khususnya Tarim.

Perihal akan dievakuasinya semua WNI oleh KBRI Sana'a yang tersebar sejak sebulan lalu, hanya ditujukan kepada WNI yang terancam keamanannya.

"Sekitar 1800-an Pelajar Indonesia yang tersebar di beberapa lembaga pendidikan kota Tarim memilih bertahan dikarenakan situasi dan kondisi masih aman-aman saja," jelas Arman.

Bahkan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman yang berpusat di kota Tarim masih bisa melakukan kajian ilmiah rutin membahas Fiqih Nawazil pada Sabtu (28/3) malam. Dalam acara itu, PCINU Yaman juga menyempatkan do'a bersama untuk keselamatan dan keamanan semua WNI yang berada di Yaman. (Red Alhafiz K)

No comments:

Post a Comment